Saturday, March 31, 2012

Review Steelseries 4HD Mousepad


Steelseries 4HD hard surface mousepad


Bila steelseries gembar gembor soal mousepad hardsurfacenya paling bagus buat mouse khususnya steelseries, mereka tidak membual. Kali ini laopan berkesempatan mereview mousepad hard surface seri 4HD keluaran steelseries.

Ukurannya tidaklah besar namun juga tidak kecil, lebih cocoknya sedang.


Weight & Size

Size

  • Height: 2 mm (0,08 in)
  • Width: 290 mm (12,6 in)
  • Length: 240 mm (10,6 in)

Steelseries 3HD, 4HD dan 9HD diciptakan dengan kualitas terbaik dengan masukan dan bantuan testing oleh tim-tim juara yang membeking steelseries yang sudah sering juara.


Teksturnya lebih kasar dari sphex, performanya memang luar biasa tidak bisa dianggap enteng. Pada unit tester kami khususnya steelseries sensei sangat bersinar menggunakan mousepad ini walau beberapa mouse sepertinya agak terlalu licin.





Materialnya sangat detil dan anda langsung tahu mengapa harus mengeluarkan kocek duit sampai Rp.280.000,-. titik demi titik sangat detil dan sama sehingga sangat bagus sekali permukaan seperti ini untuk tracking.


Tipis? Ya hanya 2 mm. Lembek? Tentu tidak. Walau tipis tak seperti Razer Krupuksphex. Anda tidak bisa melipatnya, keras seperti plastik mainan.

Kelemahannya pada 4HD seperti hardsurface pada umumnya, sebagai amplas mousefeet. Mousefeet yang berbahan plastik biasa dengan cepat rata habis dijamin. Pada pemakaian hitungan jam, sudah terjadi pengikisan yang signifikan.

Kalau performa adalah segala-galanya, siapkan kocek tambahan untuk membeli mousefeet cadangan. ciao.





Wednesday, March 28, 2012

HSF Thermaltake Frio Advance

Thermaltake Frio Advance
First Impression


Meski laopan tidak mempunyai banyak waktu untuk mengetesnya secara performa, dikarenakan ini barang numpang lewat di markas laopan. Namun laopan berharap foto-foto dibawah ini bisa memberikan gambaran. Setidaknya laopan bisa memberikan informasi untuk Frio Advance ini menggunakan dual 13cm bearing fan, 5 heatpipe copper, dan fin berbalutkan plastik yang indah. Juga disediakan berbagai mounting untuk mensupport CPU dari AMD maupun INTEL.

Laopan sempat mencobanya sebentar karena laopan yang memasang pada komputer kerabat laopan, kipasnya sunyi tidak berisik, dan pada waktu full load juga tidak bising walau ada sedikit peningkatan suara kipas.



 Bukan thermaltake namanya, kalau kemasannya tidak menarik


Paket penjualan lengkap berserta dudukan, thermal paste, mounting untuk berbagai macam CPU AMD dan INTEL, serta tidak usah bingung untuk membeli baut. Semuanya tersedia.















Semoga gambar-gambar diatas bisa memberikan pencerahan dan keinginan membeli :p. Salam

Tuesday, March 20, 2012

Review Ttesports Shock


Ttesports Shock Gaming Headset


Ttesports divisi gaming gear dari thermaltake ini, memang merupakan pemain baru dalam bidang ini. Namun mereka membuat gaming gearnya, bekerja sama dengan gamer profesional dan berharap pada setiap produknya adalah terbaik untuk sang juara.

Laopan kali ini akan menguji gaming headset terbitan Ttesports ini, berlabelkan Shock. Judulnya cukup meyakinkan, sepertinya Ttesports sudah memberikan judul apa yang bisa dilakukan oleh headset ini. Desain boxnya sangat menarik, dengan melihatnya seolah ingin membelinya. Lantas dengan harga pasaran Rp.475.000,- ini apakah layak dijadikan headset gaming pilihan ekonomis??


Tersedia dua pilihan warna, Hitam dan Putih


Bonus yang paling menarik diberikan oleh Ttesports Shock ini sebuah pouch untuk menyimpan headset ketika dibawa pergi. Bahan yang dipakai juga baik, bisa dicuci ulang bila kotor.


Desain dari headset ini berkesan sesuai judulnya, kaku dan siap menyengat. Dengan build quality yang meyakinkan, earcup berbentuk kotak dengan hiasan grill dan headband dan mic yang bisa dilipat, Laopan cukup terkesan dengan desain produknya. Bagi yang ingin membelinya 2nd harap diperhatikan bahan ear cushionnya dari kain, mungkin bau dari pemilik sebelumnya bisa mesra menempel. Namun pemilihan bahan kain ini lebih terasa lembut dan dingin ditelinga.







Console box berisi micmute dan volume, sudah suatu keharusan untuk sisi ergonomisnya. juga disertakan wire strapping supaya kabel bisa di ikat rapi.


Ttesports Shock ini menggunakan driver 40mm, penggunaan driver 40mm dengan fullsized headset sudah bisa diprediksi untuk keluaran bassnya harus di atur menggunakan equalizer. Dan tebakan Laopan benar ketika pada posisi flat, headset ini keluaran bassnya tipis kurang terasa. Namun untuk urusan detil, headset ini dapat diandalkan. Untungnya walau menggunakan soundcard onboard (realtek), headset ini tetaplah jinak dan berkualitas. Micnya responsif, suara Laopan ketika bermain Battlefield 3 terdengar jelas, demikian juga pembicaraan teman dapat terdengar dengan jelas.





Headset ini memang sepertinya didesain untuk 100% gaming, untuk performa music listeningnya Laopan merasa suara keseluruhan terdengar tipis kurang berbobot tapi lembut. Namun Shock tetaplah jagoan di rentang harga 450-550rb untuk kualitas suaranya. Untuk kepentingan gaming, jangan ragukan lagi meski headset ini cuman stereo, namun nuasa ambient surroundnya cukup bagus.

Bagi yang ingin sebuah headset berkualitas tanpa mengorbankan kantong banyak, Ttesports Shock bisa dijadikan pilihan tepat.

Tuesday, March 13, 2012

Review Steelseries Siberia V2 + Siberia Usb Soundcard


STEELSERIES SIBERIA V2 Fullsize Headset

Sebelum lebih jauh menggali dalam produk ini, pernahkah anda memiliki problem berikut :

1. Ingin mendengarkan lagu dengan detil, bass dan volume yang cukup tapi tidak mengganggu istri, anak, maupun tetangga.
2. Ingin berkomunikasi dengan teman-teman baik untuk kebutuhan gaming (Battlefield 3, Counter Strike, dll), tetapi menginginkan kepraktisan dalam mengeset microphone dengan kualitas penangkapan suara yang baik.
3. Ingin mendengarkan musik tetapi tidak terganggu oleh suara dari luar seperti gedung sedang dibangun, suara orang memotong keramik, dll.

Jika salah satu diatas adalah sebagai problem anda, maka saatnya melirik ke sebuah Headset. Dipasaran ada banyak beragam Headset yang beredar baik dari murahan sampai yang mahalnya minta ampun, maka Laopan akan memberikan review singkat untuk anda, sebuah produk headset dari Steelseries, yaitu Steelseries Siberia V2 Fullsize Headset.


Box dari Steelseries memang khas, kaku berbalut warna hitam


Isi didalam box hanya berisi unit headset Siberia V2, Warranty card, dan cable extension saja.


Headset Siberia ini mempunyai bentuk yang cantik dan mempunyai finishing painting yang bagus. Bahan yang dipakai juga terlihat bukan dari bahan murahan, dengan sentuhan grill besi dicat hitam pada bagian earcupnya membuat apapun warna dari headset ini tetap terlihat indah.


Jack input ada dua buah, satu untuk microphone dan satu untuk input suara stereo. Juga tersedia control panel untuk mematikan mic secara manual serta sebuah potensio rotary untuk volume. Kabel extension juga disediakan apabila membutuhkan kabel yang panjang untuk menjangkau CPU yang terletak dibawah. Dengan adanya kabel extension ini, kita bisa melepasnya ketika sedang bepergian dan membawa Siberia V2 ini untuk mendengarkan musik dengan ipod atau sejenisnya sehingga kabel tidak terlalu panjang. Juga microphone yang terbenam di headset ini bisa disembunyikan sehingga nampak seperti sebuah headphone yang cantik.


Headbandnya sendiri cukup unik, mengingat pada setiap pilar penyangga earcupnya fixed, namun Steelseries mengakalinya dengan memberikan rangka headband yang lentur, sehingga bisa menyesuaikan bentuk kepala siapapun penggunanya. Tidak usah khawatir bagi yang berkacamata, Siberia V2 ini dijamin nyaman tidak menekan telinga walau dipakai dalam jangka waktu yang lama. Namun desainnya sendiri ini, kita tidak bisa melipatnya menjadi kecil sehingga agak kerepotan juga ketika hendak disimpan didalam tas untuk dibawa-bawa.

Noise canceling dari Siberia V2 ini juga termasuk bagus. Suara dari luar teredam dengan baik, cocok untuk dipakai dilingkungan yang bising.


Dengan menggunakan 50mm driver, sangat mudah sekali bagi Siberia V2 untuk menerjemahkan frekuensi rendah. Bass dari Siberia V2 ini terdengar dengan jelas walau bukan yang terbaik namun low frequency nya terdengar jelas dan empuk. Begitupula dengan suara midnya dengan mudah 50mm driver menampilkan suara vokal yang jelas. Dari beberapa pengetesan yang dicoba, Siberia mampu melibas setiap jenis musik dengan mudah hanya dengan merubah-rubah equalizer sedikit saja.

Siberia V2 ini harus didukung dengan soundcard berkualitas. Paling tidak mempunyai output yang besar untuk mendriver speakernya. Sangat tidak disarankan memakai soundcard onboard jenis apapun, karena suara yang dihasilkan tidak maksimal dan justru cenderung sangat mengecewakan seperti headset murahan. Paling tidak anda tidak perlu bingung memilih soundcard, karena Steelseries sudah menyediakan istri bagi Siberia V2 ini dengan sebuah USB soundcard Siberia.


Menggunakan chipset dari Xear 3D yang sudah cukup terkenal dipakai dibeberapa headset terkenal, soundcard ini sangat mendongkrak performa dari Siberia V2. Memang sangat disarankan memakai Siberia USB soundcard ini karena suara yang di inginkan developernya bisa diterjemahkan dengan baik. Namun anda juga bisa memakai soundcard lainnya yang berdaya output besar.

Walau menggunakan embel-embel virtual 7.1, jangan mengharapkan suara surround seperti yang bisa dihasilkan oleh headset real 5.1 maupun speaker surround. Laopan sendiri sangat sulit melihat perbedaan virtual 7.1 dan tidak. Hanya terasa sedikit bergema saja.


Namun tak usah kecewa, kualitas detail yang diberikan kombinasi Siberia V2 dengan Siberia usb soundcard ini sangat baik untuk gaming dan film. Dengan sedikit pembiasaan warna suara dari 7.1 surround, kita masih bisa membedakan arah langkah musuh maupun suara efek lainnya dengan jelas dari perbedaan bunyinya.

Jika anda mencari headset dengan kemampuan seimbang antara music, movie dan gaming dengan mengesampingkan kualitas surroundnya, maka Siberia adalah sebuah headset yang sangat value to buy. Banyak headset beredar dipasaran dan lebih mahal. Namun dengan harga yang ditawarkan dengan noise canceling yang baik, microphone dan suara dialog yang baik serta handal diberbagai frequency suara, rasanya Laopan sangat mudah memberikan rekomendasi untuk Steelseries Siberia V2 + Siberia usb soundcard ini.

Saturday, March 10, 2012

Samsung Galaxy Y (Galaxy Young)


Samsung kembali mengeluarkan seri androit kelas low-end Samsung Galaxy Y dengan harga yang lebih terjangkau kini Samsung Galaxy Y dikeluarkan pada jaringan GSM dan CDMA.
Ya sesuai dengan harga dan namanya Galaxy Young memang ditujukan untuk anak - anak muda yang gaul dan bergaya.

Sangat disayangkan Samsung Galaxy Y sangat boros pada baterainya. hanya dalam 1/2 hari keadaan tak terpakai baterai sudah Low. Untuk membuat baterai lebih tahan lama kita harus menginstal task killer yang berguna untuk menghentikan semua proses tidak perlu yang tidak nampak. Karena saat kita menutup aplikasi ternyata sebagian aplikasi tersebut tidak benar - benar tertutup.
Sebagian aplikasi dan game androit juga tidak dapat dijalankan dengan sempurna. Gambar tidak dapat menyesuaikan dengan layar (Gambar yang ditampilkan besar hingga tidak seluruhnya terlihat dan tidak terdapat opsi untuk menyesuaikan gambar pada layar)
Galaxy Y telah menyediakan fitur tethering & portable hotspot. Dari judul fiturnya dapat kita tebak bahwa fitur ini memang menjadikan Samsung Galaxy Y kita menjadi HotSpot. Dimanapun kita berada asal jaringan baik maka Galaxy Y dapat kita alih fungsikan sebagai HotSpot yang dapat diakses siapa saja. Jangan khawatir karena HotSpot juga bisa dberi password.

Spesifikasi :


KzT_12

Thursday, March 8, 2012

Review Logitech Z506 5.1 Surround Speakers

Logitech Z506 5.1 Surround Speakers


Logitech Z506 saat ini merupakan desktop 5.1 surround speakers termurah dipasaran, tujuannya adalah supaya kita bisa menikmati audio surround murah meriah walaupun hanya menggunakan input stereo atau soundcard on board.

Tentu saja tujuan utama dari Z506 untuk gaming, Xbox360, PS3, PS2, PC tidak masalah

Untuk menemani TV dalam menonton film pun juga tidak masalah

Walaupun murah namun nama Logitech memang bukan merek sembarangan, boxing maupun built quality nya benar-benar diperhatikan. Segala fitur utama dan spesifikasinya lengkap disajikan di cover box.
Box Z506 ini sangat ringkas, bahkan speaker sebanyak 6 unit bisa masuk ke box yang berukuran lebih kecil dari box Altec Lansing BXR1121.




Isi konten tidak jauh berbeda dengan gambarnya, bahan plastik yang dipakai sangat rapi, box subwoofer pun terlihat kokoh. Di satelit speakernya terlihat seperti ada tweeter domenya, pas disentuh pertama kali Laopan mengira itu sebuah tweeter dan ternyata Laopan salah, hanya sebuah pajangan dan memakai single driver full range speaker.


Laopan suka dengan center speakernya, selain bentuknya sangat cantik juga disediakan built in mounting untuk dipasang diatas Monitor atau TV LCD/LED.



Konektivitas headphone mempermudah kita hendak mencolokkan headset/headphone jika menginginkan privasi, juga tombol power yang disediakan sangat membantu sehingga tidak perlu merogoh belakang subwoofer seperti speaker multimedia pada umumnya. Juga potensio volume yang dipakai seperti bukan potensio murahan. Sayang tidak ada pengaturan volume treble di Z506.



Satelitnya memang tidak diperuntukkan menempel di dinding karena tidak disertakan lubang sekrup. Jadi agak repot bagi yang mempunyai keterbatasan tempat.


Koneksi cukup lengkap walaupun seluruhnya analog, tersedia volume subwoofer, 6 channel input untuk PC walaupun hanya dicolok satu input saja ke inputan hijau maka Z506 berjalan di matrix mode alias surround. Juga inputan RCA stereo. Kekurangannya adalah apabila kita mendengarkan konten stereo dari RCA input ini, maka kita tidak bisa membuatnya berjalan distereo/ mematikan fitur surroundnya.


Waktu Laopan mencoba speaker seharga Rp.750.000,- ini performanya cukup mengagumkan baik music listening, movie dan gaming. Walau suaranya cenderung high dan midnya cenderung tipis, namun suara yang dihasilkan cukup lembut. Soal subwoofer tidak berharap banyak dengan speaker dibawah 1juta umumnya karena memakai driver yang kecil, dan cenderung boomy. Namun Z506 memiliki balance yang cukup baik di low frequency nya, sehingga untuk menonton film dan bermain game masi bisa ditolelir bassnya. Butuh penempatan subwoofer yang tepat diruangan supaya suara lownya bisa terasa.

Untuk music listening karena karakternya yang lembut, tidak bikin telinga cepat lelah. Walau untuk musik-musik R&B dan Dance yang memerlukan suara bass besar dan deep kurang cocok karena bassnya keras, 

Logitech Z506 ini bisa dibilang speaker multimedia 5.1 terbaik kelas dibawah 1jt rupiah, selain built quality yang bagus, juga performa yang diberikan cukup memuaskan. Bahkan performa 2.1 nya sanggup mengalahkan beberapa speaker multimedia sekelasnya dalam hal sound quality.

Bagi anda yang ingin menikmati suasana film dan gaming surround dengan budget terbatas, maka Z506 ini adalah pilihan paling tepat buat anda. Karena bermodalkan soundcard onboard 5.1 dan Z506 maka anda bisa menikmati surround digital seperti bioskop.