Monday, February 13, 2012

Review Zowie EC2 Black

Zowie EC2 Black


Kesempatan kali ini Laopan sedikit berbeda dalam mereview. Barang Zowie EC2 yang diterima adalah pinjaman dari rekan laopan yang mendukung penuh blog ini. Jadi mungkin bentuk dari Zowie EC2 sendiri tidak dalam kondisi prima. Zowie EC2 Black lahir dari desain tangan gamer legendaris Emil “HeatoN” Christensen. Merupakan optical mouse yang menggunaan sensor Avago ADNS-3060seperti yang umum digunakan pada produk-produk A4Tech dan Steelseries Ikari contohnya.


Desainnya mirip seperti steelseries xai dan sensei, hanya tombol 6 dan 7 hilang dan penambahan benjolan disisi kanan untuk meningkatkan sisi ergonomisnya. Pemain kidal harus absen disini. Menurut laopan desain Zowie EC2 ini pas sekali ditangan, selamat tinggal tombol 6 dan 7 yang mengganggu jari manis di xai. Penggunaan glossy finish pada sisi samping dan rubber finish pada sisi atas sangat bagus sekali. Ketika dites, mouse ini benar-benar erat melekat ditangan tapi tidak lengket. Soal besar kecilnya tinggal pilihan selera mau Zowie EC1 yang lebih besar (lebih nyaman untuk palm grip) dan EC2.





Untuk mouse seharga Rp.590.000,- , engine dan fasilitas yang diberikan tergolong minim sekali. Mouse ini tidak menggunakan driver apapun untuk operasional termasuk lenyapnya harapan untuk bermain dengan macro walau memiliki 5 tombol. Juga memiliki 3 pilihan fixed dpi di angka 500, 1000 dan 2000 yang dapat diubah-ubah dengan menekan tombol dibawah mouse dengan perwakilan warna pada scroll wheelnya, merah mewakili 500 dpi, ungu mewakili 1000 dpi, dan biru mewakili 2000 dpi. Jadi yang suka bermain diatas 2000 dpi jangan terlalu berharap banyak.




Spesifikasinya :
- Frames Per Second: 6,500
- Inches Per Second: 40
- Dots Per Inch: 500/1.000/2.000
- Max. Acceleration: 15G
- 1,000Hz USB report rate
- Connector: USB
- Buttons: 5
- Dimensions:
     EC1: 128 x 43 x 62~70 mm / 5 x 1.7 x 2.44~2.76 inch
     EC2: 120 x 40 x 58~65 mm / 4.72 x 1.57 x 2.28~2.56 inch
- Length of cable: 2m

USB report rate pada mouse ini dapat diubah ubah pada 150hz, 600hz dan 1000hz. Cukup unik mengubahnya. Caranya dengan mencabut kabel mouse dan kemudian menancapkan kembali dengan kombinasi tombol 4 dan 5. Contohnya :

Tombol 4 + 5 ditekan bersamaan ketika menancapkannya

Tombol 4 ditekan ketika menancapkannya

Tombol 5 ditekan ketika menancapkannya


Hal ini dimaklumi karena mouse ini tidak memiliki driver dan editor apapun.

Performa dari mouse ini untuk keperluan gaming maupun sehari-hari cukup mumpuni. Scrollwhell walau berat dan kasar namun terkadang saat browsing sangat nyaman untuk navigasi, namun digunakan untuk bermain game misal bind jumping menjadi tidak nyaman karena beratnya. Untuk mouseclicknya tombol 1 dan 2 nya mantap dengan bunyi kliknya yang khas, tidak berat dan tidak terlalu ringan, tombol 4 dan 5 juga sama tidak ada masalah dan mudah dijangkau oleh ibu jari.

Walau menggunakan sensor optik, namun performanya tidak bisa dianggap remeh. Akurasi kelas deathadder didapatkan disini plus lift distancenya yang sangat bagus diklaim 1.5 mm dan memang benar lift distancenya benar-benar nyaman dan mudah diterima untuk semua orang. Beban yang diberikan pada mouse ini dirasa pas dan tidak bisa diubah-ubah bebannya, walau mungkin beberapa orang akan mengeluhkan mouse ini berat.



Conclussion :

Zowie EC2 ini lebih cocok untuk bermain game tipe FPS shooter, walau tidak menutup kemungkinan untuk yang lain. Tapi kurangnya fitur makro mungkin bukan pilihan yang tepat untuk pencinta MMORPG. Bentuk dan desainnya sederhana namun pas sekali untuk ditangan. Laopan personal lebih suka memegang Zowie EC2 daripada sensei/xai meskipun performanya kalah jauh.

Poin penting braided cable tidak disertakan walau sudah usb gold plated, jadi lebih berhati-hatilah dalam membawa dan memakainya karena sudut-sudut jahat siap memakan permukaan kabel.

Zowie EC2 ini adalah obat kuat untuk mengobati orang-orang yang memiliki kekecewaan kepada deathadder karena keluhan licin dan lift distancenya. Namun masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Driverless menjadikan produk ini mudah dan plug n play, namun fitur-fitur kustomisasi menjadi terbatas, seperti kita tidak dapat mematikan lampu led pada scroll wheel, tidak bisa makro, dpi switch yang diletakkan dibawah sedikit merepotkan untuk gamer yang terbiasa mengubah-ubah dpinya sewaktu gaming, dan mau tidak mau pilihan dpi hanya di 500, 1000 dan 2000. Kompetitornya lebih leluasa bermain dibidang ini.

Jadi mouse Zowie EC2 ini bukanlah produk yang jelek, memang kurang dalam hal fitur namun performa untuk bermain game maupun dalam kompetisi sangat bagus.Mungkin beberapa dari anda akan berkata inilah mouse paling terbaik yang pernah dipakai dan alternatif juga bagi yang suka deathadder dan xai namun kecewa dengan handlingnya.

No comments:

Post a Comment